Sabtu, 17 Maret 2012

Kenangan Tak Terlupakan

RAT tahun lalu mengingatkanku pada seseorang…

Seseorang yang membuatku memikirkannya setiap hari...

Seseorang yang aku maksud adalah Ibu tua, demikian aku menyebutnya...

Sebelumnya aku ceritakan tempat dimana aku bertemu dengannya...

Setiap pulang aku selalu melalui gang garuda, gang yang terletak tak jauh dari sekolahku tercinta SMA Negeri 2 Malang. Waktu tercepat yang dibutuhkan untuk sampai ke mulut gang garuda dari sekolahku adalah 5 menit.

Suatu hari saat pulang dari RAT tepatnya tanggal 4 Maret 2011, aku membawa beberapa pisang sisa makanan penutup dari RAT. Karena aku tahu kalau orang di rumah suka sekali pisang. Aku membawa 6 buah pisang. Aku berjalan bersama Athira dari sekolah sampai mulut gang garuda kemudian menyeberang untuk mencari angkutan umum. Saat aku melihat lurus ke depan, ada ibu tua yang sedang beristirahat di depan sebuah rumah yang berada di pojok mulut gang garuda. Refleks, aku ingin menyeberang hendak memberikan pisang yang aku bawa ke ibu tua itu. Tapi sebelumnya aku minta saran Athira. Tanpa basa basi aku langsung menyeberang dan memberikan pisang yang aku bawa sebanyak 3 buah.

Aku : Bu, ini ada pisang, untuk makan.

Ibu tua : oh, terima kasih..

Aku : iya, mari bu... (aku langsung pergi)

Saat melihat ibu itu makan pisang pemberianku, aku sangat senang. Setidaknya hari ini aku sudah mendapat pahala. Begitu pikirku..

Beberapa hari berlalu, setiap hari sabtu seusai kumpul kopsis aku diantar pulang pacarku tersayang, Fie. Karena merasa panas dan lelah, aku ingin duduk di depan rumah yang berada di pojok mulut gang garuda. Ternyata Ibu tua itu ada di situ. Tanpa pikir panjang, aku langsung duduk di sebelah ibu tua itu, meskipun agak jauh.

Karena aku anaknya gampang akrab (demikian aku menyebut diriku sendiri), sepertinya ibu itu tak sungkan melontarkan beberapa pertanyaan padaku. Aku pun juga sempat bertanya pada ibu tua itu.

Beberapa informasi yang aku dapatkan (tahun 2011):

- Ibu itu berprofesi sebagai penjual kain dan baju KELILING (dari pangkal pasar comboran sampai ujung pasar comboran, bahkan jika tidak laku beliau berjualan hingga pasar besar)

- Ibu itu berumur 80 tahun

- Ibu itu berasal dari Bululawang, tapi aku lupa nama daerahnya

- Ibu itu sekarang menumpang di rumah orang arab di dekat pasar comboran yang kata beliau sangat baik hati, setiap hari dibawakan makanan

- Uang saku ibu itu perhari adalah 2500

- Ibu itu pulang ke Bululawang 1 minggu sekali, bahkan jika tidak punya uang, beliau tidak pulang selama 1 bulan, yang penting bisa mengirimi anak dan cucunya uang.

- Ibu itu memiliki anak dan menantu yang bekerja serabutan, jadi ibu itu harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri

- Setiap hari ibu iru beristirahat di depan rumah yang berada di pojok gang garuda (tempat dimana aku bercakap-cakap dengan beliau), kata beliau orang yang punya rumah sangat baik, karena mengijinkan ibu itu duduk di depan rumah itu)

- Sebenarnya masih banyak lagi, tapi karena masalh keterbatasan memori pengingat, aku jadi lupa...

Hampir setiap sabtu aku bercakap-cakap dengan ibu tua itu, meskipun (maaf) ibu itu terlihat tidak cocok untuk bercakap-cakap denganku, tapi aku tidak malu. Karena siapapun boleh menjadi temanku.

Pada suatu hari sabtu, aku berbicara seperti ini pada ibu tua itu:

Aku : Bu, hari sabtu tanggal 7 Mei saya berulang tahun, ada sesuatu yang ingin saya berikan pada ibu. Ibu ada kan di tempat ini?

Ibu tua : iya, setiap hari sekitar jam ini saya selalu ada di tempat ini

Tanggal 7 Mei (sweet seventeen.. J), aku memesan 3 sosis solo yang akan kuberikan pada ibu itu, pulang sekolah aku bergegas menuju tempat itu diantar oleh pacarku tersayang. Saat sampai tempat itu, tak kudapati ibu tua itu, aku bilang ke pacarku agar menunggu sebentar, aku sudah menunggu sekitar 15 menit tapi masih tak kelihatan batang hidungnya. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena hari telah hujan dan kami belum membeli kue. Pacarku bilang untuk memberikannya besok saja, aku ikut saja apa kata dia.

Berhari hari aku tunggu, tapi yang aku tunggu tak kunjung datang. Bahkan sampai hari ini, RAT kembali diselenggarakan ibu itu tetap tidak ada.

Aku sempat menangis karena takut sesuatu yang buruk terjadi pada ibu itu, maklum ibu itu sudah tua. Tapi pacarku selalu menyuruhku untuk positif thinking. Tapi aku tetap saja khawatir. Terbesit rasa dosa karena janjiku tak bisa aku tepati, tapi apa daya? Aku memang tak bisa bertemu dengan ibu itu.

Pacarku menawarkan diri untuk mengantarkan samapai Bululawang untuk mencari ibu itu. Tapi jangankan daerah tempat asalnya, nama ibu itu saja aku tak tahu.

Sedih rasanya, tapi aku mau berbuat apa lagi sekarang? Yang bisa aku perbuat adalah mendoakan ibu itu. Karena ibu itu sudah aku anggap nenekku sendiri, meskipun tidak ada hubungan darah.

I always remember you... J

»»  READMORE...

4 Februari 2011

Aku masih ingat betul tanggal ini.. J

Hari ini adalah hari ulang tahun Fie yang ke 16..

Hal yang sudah biasa dari ulang tahun Fie kali ini adalah.......

Aku tidak memberikannya surprise apapun..

Karena aku memang tidak pernah memberikannya surprise ketika dia ulang tahun.. -.-

Pacar seperti apa aku ini??

Yang bisa aku berikan hanya kasih sayang dariku..

Semoga itu cukup.. J


Kado???

Aku membelikannya tas berwarna hitam yang sangat pantas ketika dia mengenakannya..

Tas yang aku beli pada tanggal 3 Februari 2011, 1 hari tepat sebelum ulang tahunnya..

Dan yang paling aneh adalah..

Aku beli bersamanya..

Ya, tepatnya aku membelikan tas untuk dia,

bukan memberi kado.. -.-

Jujur, aku tidak bisa bersandiwara seperti merahasiakan kado yang akan aku beri padanya..

(meskipun aku pernah ikut teater..)


Tepat tanggal 4 Februari

Aku sangat ingin memberikannya cake ulang tahun..

Sebenarnya aku ingin membuat cake sendiri, tapi karena keterbatasan waktu, aku memilih untuk membeli saja.. -.-

Hari sebelumnya aku sudah meminta sahabatku, Titis, untuk mengantarku membeli cake..

Dan tentunya aku sudah mencari tahu dimana aku harus beli cake yang pas untuk ulang tahun Fie..

Petualanganku bersama Titis menelusuri bakery demi bakery dimulai dari Toko kue Gaya Baru, kerena terdaapat banyak rumor tak jelas tentang cake yang a

da di toko itu, aku berjalan sedikit menuju toko kue Madinah..

Ada 1 cake yang pas untuk ulang tahun dan pas di kantong..

Cake itu sangat lucu, harganya 35rb..

Aku : mbak, saya mau beli cake ini..

MP : iya, buat kapan?

Aku : hari ini mbak..

MP : tidak bisa, ini harus pesan dulu..

Aku : (jlepp..) ya sudah mbak, terima kasih (pergi)

Aku langsung galau, untung saja aku ingat kalau di dekat pasar besar ada toko kue yang cukup terkenal, yaitu Istana Kue..

Untung saja Titis mau menemaniku.. J

Perjalanan diisi dengan godaan dari bebagai orang yang ada di sekitar pasar, maklum, Titis sangatlah cantik..

Selain itu, kami juga digoda karena membawa kerajinan kami, yaitu anyaman dari kertas.. -.-

Sesampainya di sana, aku melihat ada cake rasa mocca yang simple namun banyak krimnya..

Karena hanya itu yang pas di kantong, maka aku membeli itu, cukup murah, hanya 17.500, aku membeli lilinnya juga, jadi totalnya 20.500..

Setelah itu kami pulang, Titis naik angkot ke Gadang, dan aku masih berdiri di perempatan karena masih galau, Fie pulang bersamaku atau tidak..

Ternyata aku harus pulang sendiri naik angkot.. -.-


Sesampainya di rumah, ada hal yang membuatku mengangis..

Kerena cakenya aku masukkan ke tas, jadi tidak terlihat..

Papaku mengambil tasku dan alhasil cakenya rusak.. L

Akhirnya dengan bebagai perbaikan dari mama, cake itu kembali bagus, meskipun ada sedikit cacatnya..

Kerena tidak mau acaraku gagal, papa, mama, dan adikku pergi ke rumah sawah..

Beberapa menit kemudian Fie datang..

Dia menyadari aku habis menangis, namun dia tidak tahu mengapa..

Beberapa detik kemudian aku pergi ke balik lemari, dan surprise.. J

Cake ulang tahun untuk Fie tersayang..

Fie merasa terharu..

Tanpa pikir panjang, aku langsung menyuruh Fie untuk make a wish dan meniup lilinnya..

Tapi sebelumnya aku minta maaf karena cakenya rusak.. L

Untung dia dapat mengerti ketika aku menceritakan kronologisnya..

Meskipun sangat sederhana, tapi aku harap Fie senang..


FIE, AKU SAYANG KAMU.. J

»»  READMORE...

Rabu, 14 Maret 2012

SKS SMAN 2 MALANG

Siapa tidak tahu SMAN 2 Malang?

Semua pasti tahu... #PD

Sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan SKS untuk kegiatan belajar mengajar.

Siapa tidak tahu SKS?

DD: Sistem Kebut Semalam... :O

Bukan.. -.-

SKS singkatan dari Sistem Kredit Semester

DD: Memang semester bisa dikredit?

Ya enggak lah, iya kalau uang bisa dikredit.

Sebenarnya aku tidak tahu apa sebenarnya SKS itu, tapi aku jelasin setahuku.

Sistem ini biasa dipakai di perguruan tinggi.

Setiap mahasiswa/i pasti kenal, tahu dan merasakan SKS.

Tapi ternyata sekolahku sudah mengenalkan, memberi tahu, mencoba merasakan pada murid-muridnya bagaimana SKS itu.

Jadi, langsung saya beritahu saja..

Tidak ada kelas, yang ada semester.

Tidak ada istilah naik kelas yang ada lulus.

Sekolah bebas menukar mata pelajaran (di sekolah lain diajarkan kelas 2, tapi disekolahku diajarkan semester 2).

Sekolah membuat sendiri bahan ajar yang dikenal dengan modul.

Penjurusan mulai dari semester 2, dinamakan penjurusan bayangan.

Setiap semester siswa menulis Kartu Rencana Studi yang berisi mata pelajaran yang akan diambil.

Dan ada beberapa paket yang disediakan:

A: IPA Murni

B: IPA Galau

D: IPS Murni

E: IPS Galau

G: Bahasa

Maksud dari Murni: Sudah mantap akan masuk IPA/IPS, nilai rata-rata IPA/IPS diatas 80

Maksud dari Galau: Masih galau akan masuk IPA atau IPS, jadi yang ikut paket ini bisa pindah waktu semester 3

Di SKS, siswa yang tidak lulus (nilai kurang dari 75) harus, wajib, fardu ain ikut Semester Pendek (SP) atau Mengulang di semester berikutnya, jadi bisa diambil kesimpulan, nilainya bisa berubah jadi 75.

Angkatanku adalah angkatan pertama, jadi bisa dibayangkan masih amburadulnya sistem ini.

Dulu, masuk kelas A, nilai rata-rata Fisika, Kimia, Biologi di atas 76, sekarang wajib 80, pantas saja ada 3 kelas A di angkatanku, sedangkan angkatan adik kelasku hanya ada 2.

Sekarang (semester 6) jika ditambah dengan kelas B, ada 6 kelas IPA di angkatanku, dan itu melebihi batas.

Makanya nilai masuk A harus minimal 80.

Berbagai kekacauan angkatan pertama membuat guru-guru memiliki penyelesaian akan memperbaiki angkatan pertama.

Semoga dengan adanya sistem ini, sekolahku bisa menjadi maju.

Sekarang ada 3 sekolah luar Malang yang mengikuti jejak sekolahku. Sekolahku hebat. J

Cukup sekian... J

Nanti jika ada tambahan, akan saya tambahkan.

»»  READMORE...